Kurniawati, Linda Sikap Gereja terhadap Pluralisme di Indonesia. Repository STT Intheos Surakarta. (Unpublished)
![[thumbnail of linda_pluralisme.pdf]](https://repository.sttintheos.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
linda_pluralisme.pdf - Other
Download (192kB)
Abstract
Tantangan kontemporer dan mendasar bagi agama-agama di Indonesia adalah Pluralisme. Setiap agama di Indonesia tidak dapat memungkiri fakta adanya fenomena pluralitas agama tersebut dan pengaruhnya dalam hidup bersama. Secara garis besar kita bisa melihat pluralitas tersebut, yang pertama dari kehadiran berbagai agama yang menjadi anutan bangsa Indonesia dan yang kedua, dalam masing-masing intern umat beragama sendiri terdapat berbagai aliran pemahaman dan pelembagaan keagamaan. Dimana semua agama beserta pemeluk agama memiliki klaimnya masing-masing mengenai keabsolutan, keeksklusifan kebenaran-kebenaran yang diimani atau diminati oleh tiap-tiap agama. Hal ini sangat berpotensi untuk melahirkan fanatisme terhadap agama sendiri, dan antipati terhadap orang yang memeluk agama lain.
Bagi mereka cara dialogis merupakan sikap yang paling bijaksana yang akan menempatkan posisi terhormat, posisi yang akan menyuburkan teologi agama-agama tersebut. Dengan cara dialog, maka terbukalah kemungkinan memahami ulang atau menafsirkan ulang teologi yang selama ini menyanggah atau melegitimasi kehidupan umat Kristen. Tanpa disadari, metode dialog tersebut telah merubah arti dan hakekat masing-masing agama termasuk merubah arti dan hakekat agama Kristen.
Dalam konteks kekristenan pemikiran bahwa semua agama sama hanya jalannya berbeda tetapi memimpin pada tujuan yang sama dianut dan dipelopori oleh kaum pluralis. Mereka sangat bersemangat menolak semua klaim agama yang bersifat eklusif, absolute, unik, dan final. Bagi mereka semua kebenaran agama adalah relatif. Kaum Pluralis memang tidak meniadakan doktrin-doktrin Kristen juga tidak menyatukan semua doktrin yang ada di semua agama, namun mengembangkan doktrin masing-masing agama dengan cara membuka diri terhadap pengadopsian kebenaran doktrin agama lain.
Dalam menghadapi pluralisme di Indonesia ini, Gereja-gereja di Indonesia harus bersikap tegas. Karena seperti telah kita ketahui bahwa pluralisme merupakan tantangan dan ancaman yang serius bagi kekristenan. Karena pluralisme bukan sekedar suatu konsep sosiologis-antropologis, melainkan konsep filsafat agama yang bertolak bukan dari Alkitab, melainkan bertolak dari fakta kemajemukan yang diikuti oleh tuntutan toleransi dan diilhami oleh keadaan sosial-politik yang didukung oleh kemajemukan cultural, etnis, budaya dan agama, serta disponsori oleh semangat globalisasi dan filsafat relativisme yang mengiringinya.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion |
Depositing User: | Unnamed user with email [email protected] |
Date Deposited: | 26 Apr 2024 03:55 |
Last Modified: | 26 Apr 2024 03:55 |
URI: | https://repository.sttintheos.ac.id/id/eprint/51 |